Api itu merah menyala, menyala begitu terang sehingga Siti terpaksa menutup matanya.
Lantai kayu di sekelilingnya sudah hancur dan puing-puing bangunan menjulang tinggi di sekelilingnya seperti taring-taring terbuka. Siti merasa kebingungan dan kesepian. Ia terpojok, tidak mampu bergerak.Takdir memanggilnya untuk berada di tempat itu. Ia datang dengan keinginan yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Seperti memori dari masa lalu yang yang masih tersimpan di alam bawah sadarnya, keinginan itu tumbuh dan mendorongnya untuk melakukan perjalanan ke tempat itu, memanggilnya tanpa henti.
Saat itu, Siti baru saja kehilangan suaminya. Ia merasa sedih dan jenuh dengan kehidupannya yang monoton. Ia butuh perubahan. Dan itulah sebabnya ia mencari-cari petualangan yang bisa mengalihkan perhatiannya dari kesedihannya.
Setelah mempelajari suatu organisasi misterius dan eksklusif yang menjanjikan petualangan, Siti memutuskan untuk bergabung. Organisasi itu terkesan sangat profesional dan berkualitas, seperti biasa para anggotanya sangat eksklusif dan sangat terampil. Agar bisa bergabung, Siti harus menjalani serangkaian tes yang sengaja dirancang untuk melenyapkan ketakutan dan membuat dirinya semakin siap.
Setelah beberapa waktu, Siti diundang ke dalam sebuah gedung tua yang besar untuk bergabung dengan rekan-rekan baru. Namun, segera setelah ia memasuki gedung itu, segala bentuk kegembiraannya segera berubah menjadi ketakutan. Gedung itu seolah-olah hidup, dengan dinding yang bergerak dan suara-suara ganjil yang terdengar di mana-mana.
Setelah beberapa lama, Siti tersesat dan berdiri di tengah api. Ia tidak tahu bagaimana dia bisa sampai ke sana atau apa yang harus ia lakukan sekarang. Namun, tiba-tiba, api mereda dan ia melihat ada sesuatu yang terbaring di tanah di antara reruntuhan.
Siti mendekati sesuatu yang terbaring tersebut dengan kaki yang gemetar. Begitu ia mendekat, dia melihat bahwa yang terbaring tersebut adalah mayat suaminya yang baru saja meninggal. Siti pingsan di tempat itu, tidak bisa menerima rasa takut dan ketakutan yang membanjiri dirinya.
Saat siuman, inspirasi tiba-tiba datang. Siti menyadari bahwa organisasi eksklusif yang sudah diikutinya selama beberapa waktu itu adalah sebuah organisasi yang mengajarkan cara keluar dari mayat, membuat dirinya dan anggota lain mampu mengambil alih tubuh orang-orang mati. Ternyata organisasi itu adalah organisasi cukup gelap, dan Siti sadar bahwa dirinya sudah terlalu jauh terperangkap didalamnya.
Merasa ketakutan dan marah pada dirinya sendiri karena percaya dengan segala hal yang diajarkan oleh organisasi itu, Siti memutuskan untuk mengakhiri keanggotaannya dan melarikan diri. Namun sayangnya, Siti sudah terlalu terlibat di dalam organisasi itu, hingga semua yang telah dilakukannya menjerat dirinya sendiri, dan ia pun menjadi bagian dari tubuh mayat yang hidup kembali di dalam gedung itu.